23

Saat Impian Bersiap Jadi Kenyataan

23

No chat.!!

23

Forever

23

Never Give Up

23

Must be the One

Minggu, 20 Desember 2009

Tersenyumlah...!!!

Orang berkata: "Langit selalu berduka dan mendung."
Tapi aku berkata: "Tersenyumlah, cukuplah duka di langit sana."
Orang berkata: "Masa muda telah berlalu dariku."
Tapi aku berkata: "Tersenyumlah, bersedih menyesali masa muda tak akn pernah bisa mengembalikannya."
Orang berkata: "langitku yang ada di dalam jiwa telah membuat aku merana dan beduka.Janji-janji telah menghianatiku ketika qlbu telah menguasainya.Bagaimana aku snggup mengembangkan senyum manisnya"
Tapi aku berkata: "Tersenyum dan berdendanglah, kala kau mebandingkan semua umurmu kan habis untuk merasakan sakitnya."
Orang berkata: "Perdagangan selalu pnuh dengan intrik dan pnipuan, ia laksana musafir yang aka mati terserang haus."
Tapi aku berkata: "Tetaplah tersenyum, karena gkau akan mandapatkan penangkal dahagamu. cukuplah engkau tersenyum, karena mungkin hausmu akan sembuh dengan sendirinya. maka mengapa engkau harus bersedih dengan osa dan kesushan orang lain, apalagi sampai engkau solah-olah yang melakukan dosa dan kesalahan itu?"
Orang berkata; "Sekian hari raya telah tampak tanda-tandanya seakan memerintahkanku membeli pakaian baru, sedangkan aku tidak memegang satu rupiah pun."
Ku katakan: "Tersenyumlah, cukuplah bagimu karena egkau masih hidup, dan engkau tidak kehilangan saudara-saudara dan kerabat yang engkau cintai."
Orang berkata; "Wjah berseri tak membuat dunia bahagia yang datang ke dunia dan pergi dengan gumpalan amarah."
Ku katakan: "Tersenyumlah, selama antara kau dan kematian ada jarak sejengkal, setelah itu engjkau tidak akan pernah tersenyum lagi."

To my mom

IBU

Sekian lama kau dampingiku,
Sekian lama kau ada disampingku
kata yang terucap dari bibirmu,
Buatku semakin kuat, tegar,
Dengan tanganmu kau hapus air mataku,
Dengan cintamu kau bimbing aku,
Ibu,
Aku tahu aku tak akn bisa,
tak akan bisa,
dan tak akn pernah bisa balas semua yang telah ibu berikan buatku...





Terima kasih yang pertama aku ucapkan untuk ibuku tercinta, karena atas jasa-jasanya aku bisaa ada di dunia ini. Beliau telah mengandung aku kurang lebih 9 bulan 10 hari. Aku tahu tak mudah untuk ibu dalam menjagaku, membesarkanku, dan memberikan nasehat untukku. Namun, itu semua ibu lakukan dengan penuh semangat, kesabaran, perhatian, kasih sayang, dan juga cinta. Tanpa ibu aku tidak akan ada didunia ini, aku tidak akan bisa menikmati dunia, tak akan bisa merasakan asam manis dunia, tak akan tahu gelap terangnya dunia, tak akan bisa berjalan tegak, tanpa ibu. ibu yang membuat aku bisa tahu semua ini tentang yang baik dan yang buruk, yang gelap dan yang terang.
Sejak kecil ibu telah mendampingiku dengan kelembutan,dengan sabar ibu mendidikku dengan pelan-pelan, sedikit demi sedikit, ibu tentunya berharap aku akan menjadi anak yang baik,berbakti pada orang tua, dan taat pada agama. Sejak aku kecil hingga sekarang, banyak pengalaman yang aku lalui bersama ibu, masa-masa yang selalu aku rekam dan ingat dalam memori terdalamku.Dari pertama aku lahir ibu selalu memberikan asi untukku, ibu beharap dengan asi tersebut aku bisa menjadi anak yang sehat. Tiap hari ibu selalu mendampingiki entah di saat aku tertidur pulas, menangis, tertawa, bersedih bahkan disaat aku sedang saakit. Disaat aku mulai beranjak besar, ibu mulai mengenalkanku dengan hal-hal yang baik dan yang buruk. Ibu selalu mengingatkanku setiap aku akan melakukan sesuatu, perhatian ibu padaku tak akan aku lupakan.setelah aku mulai masuk di sekolah, ibu tiap hari selalu mangantarku dan aku tak akan pernah lupa akan pesannya tiap aku berpamitan untuk berangkat sekolah,"Sekolah sing tenanan", itu adalah kata yang sellu aku ingat yang terucap dari bibirnya tiap aku berangkat sekolah dulu,namun sekarang aku jarang bisa berpamitan tiap mau berangkat sekolah karena ibu sekarang sibuk dengan pekerjaannya. Setiap aku berangkat pasti ibu sudah tidak ada di rumah.Namun itu semua untuk keluarga. Ibu sengaja memasukkan aku di MI bukan di SD karena ibu ingin aku tidak hanya pandai belajar ilmu dunia tapi juga ilmu agama. Saat aku MI tiap hari ibu selalu bangun pagi untuk membuatkan aku sarapan, walaupun aku tahu ibu lelah dari kerjanya. tapi itu semua demi aku, demi membuatkan aku sarapan. Setelah pulang sekolah aku sudah tidak bisa melihat ibuku karena ibu sedang berada diruang kerjanya mencucurkan keringat untuk mendapat biaya untuk sekolahku. Sejak MI sampai SMP aku sudah jarang bisa bercanda dengan ibu, pagipun kadang aku sudah tidak bisa melihat wajah ibuku yang dulu sangat ceria untuk mendampingiku. siang hari aku tiap hari kecuali hari minggu tak pernah bisa lihat wajah ibuku. sore hari waktu ibu pulang dari kerja sudah kelihatan sangatletih. Kadang ibu pulang dengan wajah yang murung tapi aku tidak berani untuk bertanya kenapa, karena aku tidak mau mengganggu waktu istirahat ibu. Sekian lama perjalananku bersama ibu banyak hikmah yang bisa aku dapatkan. Bagaimana aku membalas semua itu ibu?
Terkadang aku memikirkan semua itu tapi kadang terlintas di benakku kalau aku tak akan mampu membalas itu semua. Tiap habis magrib saat ibuku tertidur pulas mengarungi mimpinya, aku pandangi wajah ibu yang mulai keriput tapi masih tetap cantik untukku. aku melihat banyak tragedi yang ada di dalam tubuh yang sedang mencoba memulihkan tenaga untuk hari esok. namun di balik semua itu terdapat semangat yang tinggi. IBu, aku tau perjuanganmu tulus, banyak gejolak yang terjadi dalam jiwamu. tapi maafkanlah aku yang selama ini masih selalu mengharap lebih darimu. Padahal aku tau. sudah saatnya aku membalas semua yang telah ibu berikan untukku, maafkan aku ibu, maafkan aku, aku yang sekarang mungkin masih belum bisa menjadi sseprti yang ibu harapkan dulu, aku yang masih sering buat ibu marah, kesal, khawatir, sakit hati maafkan aku ibu.
Ibu entah jadi apa aku sekarang kalau tanpa ibu, mungkin aku akan jadi anak yang jauh dari kata baik. Ibu terima kasih untuk semuanya, aku berjanji akan berusaha sekuat tenaga untk membalas semua yang telah ibu berikan untukku.
SELAMAT HARI IBU....!!!